Tulisan ini ku buat seiring dengan seringnya aku melihat di blog tentang seleksi pada suatu perusahaan. Oleh karena itu, kali ini aku memutuskan untuk membagikan cerita pengalamanku mengikuti seleksi bina BNI.
Sebelumnya aku mau
sedikit cerita tentang Bina BNI ini sepengetahuanku ya. Jadi, program bina BNI
ini adalah program permagangan yang diadakan oleh Bank BNI. Pada saat aku
mendaftar di bulan November 2020 program permagangan ini di buka untuk posisi
teller, customer service dan back office (administrasi). Syarat jenjang pendidikannya
adalah SMA - S1 dan dengan tinggi
minimal wanita 155 cm dan pria 160 cm. Nah, program permagangan ini untuk posisi
teller adalah 3 tahun sedangkan posisi back office adalah 2 tahun.
Next, here we go ......
1. Seleksi
Administrasi
Seleksi Administrasi dilakukan dengan mengirim berkas secara online melalui link resmi
dari bank BNI. Seleksi administrasi ini
sama dengan seleksi administrasi pada umumnya. Berkas seperti CV, Ijazah, SKCK,
Surat Keterangan sehat dan juga foto. Namun yang membedakan adalah syarat untuk
melampirkan video perkenalan dengan durasi maksimal 30 detik. Semua persyaratan
berkas tersebut nantinya dijadikan satu ke dalam google drive dan kemudian
linknya di salin ke link pendaftaran Bina BNI ini.
Aku saat itu memilih bina BNI wilayah Yogyakarta (BNI-WYK) dan memilih kantor cabang terdekat dengan domisiliku.
2. Initial
Interview
Pengumuman initial interview diberitahukan
selang 2 hari setelah aku mengumpulkan berkas tersebut. Initial interview ini dilakukan
di kantor cabang yang telah aku pilih sebelumnya saat mendaftar. Jadi, initial
interview ini harus dating langsung ke kantor cabang yang dipilih untuk mengumpulkan
berkas, melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan kemudian melakukan
sesi wawancara dengan hrd kantor cabang BNI.
Dalam sesi wawancara hanya berupa
perkenalan diri meliputi diri sendiri, hobi, dan lainnya. Saat sesi wawancara
itu, aku juga di tantang untuk memberikan contoh bagaimana pelayanan yang
dilakukan oleh seorang teller. Yah, agak grogi sih tapi aku sih pede aja haha.
Percaya diri adalah kunci kesuksesan dalam sebuah wawancara.
Oiya, selain itu dalam sesi wawancara juga dijelaskan tentang Program Bina BNI dan posisi apa yang sedang kosong dan yang dibutuhkan di BNI WYK ini. Nah, waktu aku mendaftar yang batch ini ternyata posisi yang dibutuhkan adalah teller. Sempat terbesit di benakku sebuah keraguan karena aku berniat mendaftar bina BNI ini untuk posisi back office namun ternyata posisi yang dibutuhkan adalah teller. Sampai pewawancaranya pun menanyakan Kembali apakah saya benar-benar mau melanjutkan proses ini atau tidak. Di tengah keraguanku aku menjawab iya, saya tetap ingin melanjutkan. Sampai 2 kali pewawancara menanyaiku dengan pertanyaan sama. Namun sebenarnya aku masih ragu karena sebenarnya teller bukanlah passionku dan aku sadar terkadang ketelitianku bisa buyar, di sisi lain aku membutuhkan pekerjaan karena covid yang membuat banyak rekrutmen ditunda dan akhirnya harus mencari pilihan pekerjaan lain. Namun akhirnya, aku tetap bilang “iya lanjutkan saja”.
3. Assesment
Test Bina BNI
Setelah mengikuti initial interview, aku
pun mendapat email dari BNI untuk mengikuti sesi assessment Bina BNI. Pengumuman
ini aku dapat selang 3 hari setelah aku mengikuti initial interview. Bisa
dibilang prosesnya cepat sih.
Assesment Bina BNI ini seperti Tes Kemampuan Dasar yang terdiri dari 3 bagian dan dilakukan secara daring (online). Lingkup tesnya sih tes untuk menguji ketelitian dan kemampuan berhitung. Tiap bagian tes tentu diberikan waktu masing-masing seperti seingatku tes kemampuan berhitung diberi waktu 5 menit untuk mengerjakan sekitar 50 soal. Soal perhitungannya dimulai dari perhitungan yang mudah sampai yang angkanya ribuan. Mulai dari penjumlahan, pengurangan, pembagian dan perkalian. Soal ketelitiannya berupa misal terdapat 2 tulisan seperti Jalan Anggrek no 65417 dan dengan tulisan jalan Anggrek no. 65177 apakah sama atau tidak. Mungkin ini terlihat mudah namun jika sudah diberi waktu dan harus mengerjakan soal sebanyak 200 soal ini menjadi tantangan tersendiri karena membutuhkan ketelitian dan kecepatan untuk mengerjakannya.
4. Wawancara
User
Selang sekitar seminggu setelah assessment
test Bina BNI, aku mendapatkan panggilan untuk mengikuti wanser. Disitulah
mulai bimbang, apakah sebaiknya saya lanjutkan atau tidak dan akhirnya saya
memilih untuk melanjutkan wanser.
Dalam sesi wanser ini terdapat 1 bapak
pimpinan, 1 bapak (seperti supervisor), dan 1 Ibu Hrd yang juga mewawancaraiku
saat in initial interview.
Pertanyaan dalam sesi wanser ini kurang
lebih seperti sesi initial interview tapi agak lebih mendalam. Oiya jangan
takut ya kalo sesi wanser Bapak dan Ibu nya baik-baik kok, ramah juga hehe.
Pertanyaan sih mulai dari perkenalan diri sampai tentang kegiatan sehari-hari. Nah buat kalian yang punya kegiatan sehari-hari entah sebagai freelancer atau punya olshop atau kegiatan menarik lainnya, kalian bisa tuh certain disini apalagi kalo kegiatannya ada hubungannya sama posisi yang kalian lamar pasti user tertarik dengan potensi yang kalian miliki dan tentunya melihat kalian sebagain anak yang aktif dan tidak pemalas. Daaan sekali lagi disini kalian bakal di yakinin lagi yakin gak sih kalian sama posisi yang kalian lamar.
5. Pengumuman
Akhir
Akhirnyaaa, sampe juga di pengumuman
terakhir. Pemberitahuan pengumuman terkakhir ini diberitahu selang 2 hari setelah
wawancara user. Aku pun mendapat email bahwa aku lolos seluruh tahapan rekrutmen
dari Bina BNI ini. Seneng siiih, akhirnya bisa dapat kerja di akhir tahun.
Namun dengan berat hati aku gak bisa meneruskan panggilan pekerjaan ini karena
ada banyak hal yang sudah kupertimbangkan salah satunya karena usiaku yang tidak
lagi muda untuk ukuran freshgraduate jadi ya program permagangan ini tidak
terlalu worth untuk karierku ke depannya. Jadi sesegera mungkin setelah aku
mendapatkan email ini, aku mengabarkan ke perusahaan bahwa saya tidak bisa
melanjutkan panggilan kerja ini. Tujuannya agar hrd bisa lebih cepat menemukan
kandidat lain yang lebih berhak.
Menolak tawaran kerja bukanlah hal yang mudah. Berbagai pilihan harus dihadapi dan harus siap menerima segala risiko yang ada. Akan tetapi
alangkah tidak bijaknya jika aku meneruskan tawaran posisi pekerjaan yang aku
pun masih ragu dan nantinya malah mengecewakan perusahaan. Jadi, lebih baik
menolak di awal . Bukan cuma nolak cowok aja yang bikin ga enak, nolak tawaran
kerja juga gak enak, dan bikin kepikiran terus huhu. Jadi, saranku kalian yang
mau daftar pekerjaan apapun sih , please mantepin dulu hati kalian baru daftar,
kalo ragu mending gausah di ambil daripada nanti ngedumel di belakang.
Udah ya, mungkin sekian
dulu dari sharing pengalamanku. Buat kalian para jobseeker semangat ya ! Gapai
impian yang kalian mau, kalopun belum dikasih apa yang kalian mau, gak papa
pasti Tuhan bakal kasih kalian jawaban terbaik menurut versi-Nya. Jangan lupa berdoa
dan berusaha. Semangat !!!
Hiii kak. Wah kita mungkin dari angkatan lulusan yg sama (saya lulus Oktober 2019 tapi belum dapat ijazah, baru wisuda dan dapet ijazah Februari 2020 tepat sebelum terjadinya pandemi). Dinyatakan lolos Bina BNI juga di angkatan yg sama (Desember 2020). Mungkin umur kita juga sama. Bedanya saya ambil tawaran lolos Bina BNI ini, daripada menganggur waktu itu, meski passion saya bukan lah perbankan.
BalasHapusGimana, sekarang apa mbaknya udah kerja?
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
HapusHalo kak, maaf banget baru bales. Alhamdulillah sudah dapat pekerjaan yang saya inginkan kak
HapusKak, boleh tau score psikotest kk berapa gak kak?
BalasHapusHalo Kak Ainul, untuk score psikotes seingat saya tidak dipublikasikan kak.
HapusKak, apakah yg mengikuti bina BNI wajib fresh graduate saja ya?
BalasHapusHalo Kak, setauku selama memenuhi persyaratan seperti maksimal usia, status , tinggi dan berat badan, bisa bisa saja kak kalau mau mendaftar. Jadi, bukan hanya untuk freshgraduate saja
Hapushalo kak, mau nanya dong, dlu kakak waktu assesment online mengerjakan kira” sekitar berapa soal kak?
BalasHapussekitar 100 kak, kalau pastinya saya lupa kak
Hapus